Daftar isi
- 1 PENGERTIAN BESARAN DAN PENGUKURAN
- 2 BESARAN FISIKA DAN NON FISIKA
- 3 BESARAN POKOK DAN TURUNAN
- 4 SATUAN BAKU DAN TIDAK BAKU
- 5 MENENTUKAN SATUAN BESARAN TURUNAN
- 6 DIMENSI
- 7 ANGKA PENTING
- 8 PENGUKURAN
- 9 PENGUKURAN MASSA DENGAN NERACA DUA LENGAN
- 10 PENGUKURAN MASSA DENGAN NERACA TIGA LENGAN
- 11 PENGUKURAN PANJANG DENGAN MISTAR
- 12 PENGUKURAN PANJANG DENGAN JANGKA SORONG
- 13 PEGUKURAN PANJANG DENGAN MIKROMETER SEKRUP
- 14 PENGUKURAN WAKTU DENGAN STOPWATCH
Aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
4567 mempunyai 4 AP
172,45 mempunyai 5 AP
2. Angka nol di depan angka bukan nol bukanlah angka penting
Contoh:
0,25 mempunyai 2 AP
0,00007 mempunyai 1 AP
3. Angka nol di tengah angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh:
307 mempunyai 3 AP
4. Angka nol di belakang angka bukan nol bukan angka penting, kecuali ditandai khusus (diberi garis bawah)
Contoh:
320000 mempunyai 2 AP
320000 mempunyai 4 AP
80120 mempunyai 4 AP
5. Angka nol di belakang tanda desimal dan terletak di belakang angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh:
0,9700 mempunyai 4 AP
0,0870 mempunyai 3AP
2,3670 memiliki 5 AP
Pembulatan Angka Penting
a. Angka lebih dari lima maka dibulatkan ke atas, Angka kurang dari lima maka dibulatkan dengan menghilangkan angka
Contoh:
27,7 dibulatkan menjadi 28
27,3 dibulatkan menjadi 27
35,69 dibulatkan menjadi 35,7
35,64 dbulatkan menjadi 35,6
b. Angka tepat 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil, dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap
Contoh:
27,5 dibulatkan menjadi 28
26,5 dibulatkan menjadi 26
78,75 dibulatkan menjadi 78,8
78,45 dibulatkan menjadi 78,4
Penjumlahan dan Pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan ditulis dengan menyertakan hanya satu angka taksiran saja.
Angka taksiran adalah angka yang tidak pasti/diragukan saat membaca hasil pengukuran. Beberapa pengukuran panjang misalnya, menunjukkan panjang suatu benda di tengah-tengah 4,3 dan 4,4. Pengamat akan menulis hasilnya bergantung dengan seberapa banyak posisi panjang lebih dekat di antara angka 4,3 dan 4,4. Jika menurut pengamat panjang benda lebih dekat ke angka 4,3 dan ditulis 4,32 maka angka 2 nya inilah yang disebut dengan angka taksiran.
Contoh:
4,62 + 0,5 = ......
4,62 mempunyai angka taksiran yaitu 2
0,5 mempunyai angka taksiran yaitu 5.
Jika dijumlahkan maka hasilnya 5,12 dan mempunyai dua angka taksiran yaitu 1 dan 2.
Sehingga harus dipilih satu angka taksiran yang letaknya di awal.
Hasilnya menjadi 5,1
Perkalian dan Pembagian
Hasil perkalian dan pembagian mengikuti jumlah angka penting yang paling sedikit.
Contoh:
3,2 x 1,61 = 5,152
3,2 mempunyai 2 AP
1,61 mempunyai 3 AP
Jumlah AP paling sedikit adalah 2 AP sehingga 5,152 harus dibulatkan menjadi 2 AP.
Hasilnya menjadi 5,1
0 comments:
Posting Komentar